Menilai sejarah kita dari pandangan atau kacamata kita sendiri adalah penting setelah lebih separuh abad kita merdeka. Rekod dan gazet dari penulisan kolonial boleh diterima namun rumusan atau ulasan terhadap sejarah kita itulah yang mesti ditapis dan diadili secara saksama.
Topik Perang Perak-Siam 1821-1828 adalah salah satu topik yang hangat dan kontroversi setelah penulisan kolonial ditafsir semula berdasarkan rujuksilang dengan sumber tempatan. Ikuti bagaimana kedua-dua sumber – yakni historiografi pihak kolonial dan historiografi tempatan dianalisis untuk mencari jawapan demi jawapan.
Soalannya, adakah Bunga Emas dari negeri Perak benar-benar selamat tiba ke Bangkok?
====================================================================
Jabatan Sejarah
The Historian Secret Society
kredit: M. A. Fawzi Basri (1986), Cempakasari Negeri Perak, Yayasan Perak; R.O Winstedt, R.J Wilkinson, A History of Perak, Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society (1974); J.H. Moor (1837), Notices of the Indian Archipelago, and Adjacent Countries: Being a Collection of Papers Relating to Borneo, Celebes, Bali, Java, Sumatra, Nias, The Philippine Islands, Sulus, Siam, Cochin China, Malayan Peninsula, Cass; The Asiatic Journal and Monthly Miscellany, Volume 35; lamanweb Arkib Negara; John Anderson (1824), Political and commercial considerations relative to the Malayan peninsula, and the British settlements in the straits of Malacca,Oxford University; bahan-bahan dari pejabat DYMM Sultan Perak; ninotaziz, pertiwi wangsa sura (foto)
====================================================================
Continue Reading →